Senin, 24 Februari 2014

Cara Mendiagnosa Mesin Pendingin


 Untuk mendiagnosa dan pemecahan gangguan pada sistem AC yang kurang atau tidak dingin, mulailah melakukan diagnosa secara umum seperti “Flow Chart” (skema) ini, sebelum melaksanakan diagnosa fungsi bagian-bagian




SECARA VISUAL
Kondisi umum dari sistem
·        Kontrol kondisi instalasi pipa dari kemungkinan  :  longgar, tidak diklem dengan baik, retak, pecah dll.
·        Kontrol kondisi instalasi listrik, steker/sambungan kabel yang jelek/ korosi dll.
·        Bagian kompresor  & sekitarnya



          Pegang dengan tangan saluran isap (S) dan saluran tekan (D) kompresor untuk merasakan suhunya.
Gejala/tanda-tanda
Penyebab
-   Saluran isap dan badan kompresor suhunya rendah sekali, kondensasi air menjadi banyak di sekitar saluran isap dan badan kompresor
-   Katup ekspansi selalu membuka penuh, karena pipa kontrolnya tidak menempel baik pada saluran keluar evaporator
-   Evaporator kotor
-   Saluran tekan (D) dan badan kompresor panas sekali, kondensasi air pada saluran isap (S) sangat sedikit/hampir tidak ada
-   Katup ekspansi membuka sedikit/tertutup es akibat saringan jenuh/tua.
-   Kesalahan kondensor atau isi refrijeran terlalu penuh

·        Kotoran pada kondensor                 Periksa dan bersihkan kondensor
·        Suhu kondensor
Gejala / tanda-tanda
Penyebab
-   Pada bagian saluran keluar kondensor terasa panas  ( > 40°C )
-   Ada kotoran yang menempel pada kisi/ sirip kondensor
-   Pendinginan kondensor tidak cukup, periksa arah putaran kipas pendingin
-   Kondensor terlalu kecil
-   Kondensor menempel rapat dengan radiator
Bagian saringan filter
·        Periksa kondisi isi refrijeran pada sistem melalui kaca pengontrol
Gejala / tanda-tanda
Penyebab
-       Selalu ada busa / gelembung refrijeran waktu AC bekerja, dan gejala itu hilang beberapa saat setelah AC dimatikan
-       Isi refrijeran kurang
-       Tidak ada busa refrijeran waktu AC bekerja maupun dimatikan
-       Isi refrijeran tidak ada atau terlalu penuh
-       Ada busa / gelembung refrijeran waktu AC mulai bekerja, dan gejala itu hilang bila putaran motor sudah dinaikkan
-       Isi refrijeran cukup
·        Temperatur saringan
Gejala/tanda-tanda
Penyebab
-         Saluran masuk, saluran keluar dan badan saringan terasa panas
-         Kesalahan pada kondensor
-         Saluran masuk terasa agak panas, dan sa­luran keluar saringan dingin biasanya ge­jala ini diikuti dengan ada busa / gelem­bung refrijeran pada kaca kontrol saringan meskipun putaran motor dinaikkan
-         Saringan sudah jenuh/tua

Bagian Evaporator & kelengkapannya
·        Kondisi slang pengeluaran air kondensasi harus terpasang baik/tidak bocor dan air harus terbuang keluar kendaraan
·        Periksa kerja motor blower pada setiap putaran.
·        Bila kendaraan itu memakai sistem AC yang orisinil periksa semua kondisi sakelar pengon­trol arah aliran udara motor blower, seperti contoh  :
A.     Sakelar utama AC
B.     Sakelar pemilih arah aliran udara
C.     Sakelar temperatur (termostat)
D.     Sakelar ventilasi
E.      Sakelar kecepatan motor blower

 
Posisi sakelar B
1.      Udara mengalir ke arah muka penumpang
2.      Udara mengalir ke arah muka dan kaki penumpang/lantai
3.      Udara mengalir ke arah kaki penumpang/lantai saja
4.      Udara mengalir ke arah kaki penumpang/lantai dan kaca
5.      Udara mengalir ke arah kaca saja (defrost)


Posisi sakelar D
1.      Ventilasi tertutup, tidak ada udara luar yang diisap motor blower, pada posisi ini penum­pang tidak boleh merokok (no smoking)
2.      Ventilasi terbuka, udara luar diisap oleh motor blower (boleh merokok)  



Selasa, 23 Juli 2013

MENGHIDUPKAN HATI
  • Perut lapar karena dengan perut lapar (Puasa) dapat mennimbulkan rasa takut kepada Allah SWT
  • Berteman dngan orang-orang sholih juga dapat menghidukan hati
  • selalu mengingat dosa-dosa yang telah di perbuat sebelumnya, atau merenungkan sejenak 
  • Memperbanyak amalan membaca Al-Qur'an 
  • Memperbanyak amalan-amalan sunah 
  • Memperbanyak amalan Dzikrullah
  • tidak banyak mengkhayal apa yang belum pasti
 

Senin, 22 Juli 2013

star Y-delta



RANGKAIAN MOTOR STARTING
Rangkaian Starting Motor Star (Y) – Delta tidak lain tujuannya adalah untuk mengurangi lonjakan arus pada saat starting motor. Sebelumnya seperti kita ketahui bahwa metode Starting motor itu bukan hanya Star-Delta ada juga yang paling sederhana DOL (Direct On Line) ini biasanya untuk motor-motor yang berdaya rendah. Sedangkan untuk motor yang berdaya tinggi  juga bisa menggunakan Soft Starter Dan Inverter tergantung tipe dan karakteristik motor yang kita pakai.

Gambar Metode Starting Motor Star(Y)-Delta beserta Rangkaian Controlnya
Secara prinsip sebenarnya kita menghendaki rangkaian starting motor dimana pada saat start awal untuk beberapa detik itu menggunakan rangkaian Star, baru setelah itu beralih ke rangkaian delta. Karena jika stator kita hubungkan dengan rangkaian Star maka tiap belitan hanya akan mendapatkan seper akar tiga dari tegangan line, sehingga Arus star lebih kecil tiga kali lipat dari Arus DOL. Bisa dilihat pada rangkaian diatas kita menggunakan motor 3 fasa (R,S,T). Disini kita menggunakan 3 buah kontaktor K1 (Main), K2 (Delta) dan K3 (Star). Jadi Ketika Push Button Start kita tekan maka power akan masuk ke coil kontaktor 1 da 3 sehingga K1 dan K3 aktif.  Pada saat ini motor running dengan rangkaian Star , Karena K1 aktif maka akan mengaktifkan Timer, dimana setelah rentang waktu Timer terpenuhi maka Timer akan memutus K3 lalu mengaktifkan K2 dan motorpun beralih running dengan rangkaian delta. Untuk lampu indikatornya bisa kita tambahkan dua buah lampu satu untuk indikasi running yang kita hubungkan dengan NO kontaktor 2, dan alarm yang dihubungkan dengan NO thermal overload.